Pola Pengasuhan
Pola pengasuhan memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak yang akan membawa dampak jangka panjang bagi kehidupan mereka. Artikel ini akan membahas secara mendalam pengertian dan berbagai pola pengasuhan yang relevan, memberikan wawasan yang berguna bagi para pembaca terutama mahasiswa.
Pola pengasuhan dapat diartikan sebagai cara orangtua atau pengasuh dalam mendidik dan membimbing anak-anak. Terdapat berbagai macam pola pengasuhan, antara lain otoriter, permisif, dan demokratis.
Otoriter, Permisif, dan Demokratis
Pada dasarnya, terdapat tiga pola pengasuhan utama: otoriter, permisif, dan demokratis. Pola otoriter ditandai dengan perintah yang keras dan kurang mendengarkan pendapat anak. Di sisi lain, pola permisif memberikan kelonggaran tanpa batasan yang jelas. Namun, pola pengasuhan yang dianggap paling ideal adalah demokratis. Pola pengasuhan demokratis memperhatikan kebutuhan dan pendapat anak, sambil tetap memberikan batasan yang jelas sehingga anak merasa dihargai, dipahami, dan belajar bertanggung jawab.
Otoriter
Pola pengasuhan otoriter menggambarkan orangtua yang suka memerintah dan tidak mendengarkan pendapat anaknya.
Permisif
Pola pengasuhan permisif menggambarkan orangtua yang terlalu baik dan rela mengalah pada anak tanpa aturan yang jelas.
Demokratis
Pola pengasuhan demokratis dianggap sebagai pola pengasuhan yang paling baik. Dalam pola pengasuhan ini, orangtua memperhatikan kebutuhan dan pendapat anak, sambil tetap memberikan batasan yang jelas. Hal ini membuat anak merasa dihargai, dipahami, serta belajar untuk bertanggung jawab.
Rekomendasi Penerapan Pola Pengasuhan
Untuk menerapkan pola pengasuhan yang dapat membangun hubungan kekeluargaan serta masa depan yang dapat meningkat ialah pola pengasuhan secara demokratis, terdapat beberapa langkah yang dapat diikuti;
> Pertama, dengarkan pendapat anak dan berikan kesempatan mereka untuk berpartisipasi dalam keputusan keluarga.
> Selanjutnya, berikan batasan yang jelas namun adil, menjelaskan bahwa aturan tersebut penting untuk keselamatan dan kebaikan semua anggota keluarga.
> Terakhir, dukung dan pujilah anak ketika mereka berhasil melakukan sesuatu dengan baik, sehingga meningkatkan kepercayaan diri mereka dan memotivasi perkembangan lebih lanjut.
Pola Pengasuhan Menurut Ahli
Pada tahun 2003, Prasetya (2003:31) mengemukakan bahwa pola pengasuhan dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori, yaitu:
Pola pengasuhan autoritatif
Orangtua atau pengasuh dengan pola pengasuhan autoritatif umumnya menerima kehadiran anak dengan sepenuh hati dan memiliki pengetahuan tentang wawasan kehidupan masa depan yang jelas. Mereka memberikan penghargaan kepada anak ketika berperilaku baik, yang dapat membantu menumbuhkan akhlak yang baik dalam diri anak. Prioritas mereka adalah memberikan pembekalan ilmu agama kepada anak sehingga anak dapat memiliki akhlak yang baik sejak dini.Pola pengasuhan otoriter
Orangtua dengan pola pengasuhan otoriter cenderung menganggap dan mengharuskan anak untuk memahami standar yang ditentukan sepenuhnya oleh orangtua atau pengasuh. Mereka menekankan ketaatan dan rasa hormat atau sopan santun sebagai hal yang mutlak.Pola pengasuhan penyabar atau pemanja
Orangtua dengan tipe pengasuhan ini tidak mengikat perilaku anak sesuai dengan kebutuhan perkembangan kepribadian anak. Mereka cenderung tidak memberikan nasihat atau menegur perilaku anak, meskipun perilaku tersebut sudah melewati batas kewajaran.Pola pengasuhan penelantar
Dalam pola pengasuhan ini, orangtua lebih memprioritaskan kepentingan pribadi daripada kepentingan perkembangan kepribadian anak. Mereka cenderung mengabaikan keberadaan anak dan pergaulannya. Pola pengasuhan ini tidak memperhatikan perkembangan kepribadian anak dengan baik.
Kesimpulan
Pola pengasuhan memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak. Dalam menghadapi berbagai pola pengasuhan, penting bagi orangtua dan pengasuh untuk memahami dan menerapkan pola pengasuhan demokratis yang baik. Pola pengasuhan demokratis mengutamakan kepentingan anak sambil memberikan batasan yang jelas. Dengan menerapkan pola pengasuhan yang tepat, diharapkan anak dapat tumbuh menjadi individu yang memiliki akhlak yang baik.
Referensi:
Prasetya, G. T. (2003). Pola Pengasuhan Ideal. Jakarta: Elex Media
Komentar
Posting Komentar